Senin, 13 Juni 2016

Bukan Kapal Terakhir

Petang itu di pinggir dermaga kau termenung,
menatap sebuah kapal yang menuju laut lepas.
Sebutir air mata melayang saat angin laut menerpa wajahmu
dan lenyap di sela ribuan pasir. Samar kudengar lirih kau berbisik,
"Aku tak sanggup menaiki kapal itu jika kemudinya telah patah".

suatumasa, 2014

2 komentar:

Seno Ners mengatakan...

Setiap kita berhak memilih dengan siapa akan mengarungi lautan. Termasuk menolak nahkoda yang tak begitu lihai pegang kemudi. Meskipun dia datang menyuguhkan segunung mutiara.
Keren, Bang.

Pidri Esha mengatakan...

Makasih banyak Kang, dah mampir,,,hehe,,,

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz