CINTA..!! Hemm..sejari kata, baik remaja, dewasa, orang tua, bahkan
anak-anak kecilpun sering kita dengar mengucapkan kata ini. Apa itu
cinta? Makna apa yang terkandung di dalamnya?
Coba deh
kita tanya, yang ahli fisika, misalnya : Menurut kamu cinta itu apa?
Dengan entengnya dia jawab : Cinta adalah molekul-molekul yang terbentuk
dari beberapa partikel, dikali dengan kecepatan cahaya dan akhirnya
menghasilkan energi yang bisa meledakkan hatimu. Hancur hatiku..hehe.
Ahli
kimia jawabnya lain lagi : Cinta adalah cairan asam sulfat yang
terbentuk dari hydrogen, oksigen dan lain-lain, tercampur dalam bejana
membentuk satu kesatuan, dan akhirnya menjadi cairan warna-warni yang
siap dituangkan dalam cangkir hatimu. Walaahh..meleleh..hehe..
Kalo
ini lebih gila lagi, Ahli matematika, Cinta adalah dalil Pythagoras
membentuk sudut-sudut memanjang, akhirnya menjadi segitiga sama sisi.
Cinta segitiga, katanya..hadewww…
Beberapa sahabat
pernah kutanya definisi dari cinta, jawab mereka beragam, ada yang
jawab, cinta adalah anugerah Tuhan Yang maha Esa, cinta adalah ketika
kau berkata “iya”, cinta adalah sungguh indah dirasakan jiwa, jawabnya
tak ada yang sama. Masalahnya apa yang dirasakan hati seseorang dengan
lainnya pasti berbeda, walaupun wujud katanya sama yaitu ‘Cinta’
Apa
yang kita rasakan, ketika kita cinta kepada sesuatu?. Cinta kepada
hewan, kucing misalnya, memandikan, kasih makan, kalo sakit kita antar
ke dokter, bahkan tidurpun kadang sama kucing.
Cinta
kepada anak, dari kecil sampai anak dewasa, diasuh, dididik, diajarkan
hal-hal positif, diperkenalkan dengan lingkungan, limpahan kasih sayang,
perhatian, dan lain-lain, bahkan ketika maut menjemputpun terkadang
orang tua kita masih sempat menyebut nama anaknya.
Cinta
kepada alam semesta, tumbuh-tumbuhan, hewan, pasangan, kekasih, pacar,
sahabat, anak, orang tua, guru, tetangga dan lain-lain. Apapun rela kita
lakukan dalam mengekspresikan rasa cinta itu demi untuk menyenangkan
orang lain. Tapi perlakuan terhadap apa yang kita cintai pasti tak sama,
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Ataukah
cinta itu seperti cangkul, dimana ia akan menggali dan terus menggali
mencari makna apa yang terpendam dalam cinta itu sendiri. Koq bisa?
Misalnya, ketika kita akan menanam padi, apa yang kita lakukan? Pasti
sawahnya kita cangkul dulu atau kita bajak, kita bersihkan dulu, biar
subur, gampang tanam padinya. Mungkinkah langsung kita tabur benih,
sedangkan rerumputan masih bertebaran di pelatarannya? Bisa, yang subur
rumputnya..hehe...
Sekarang kita tanya para penyair,
penulis cerpen atau novel, tentang cinta, pasti jawabnya susah dan
beragam sesuai sudut pandang mereka. Tak ada yang bisa benar-benar
mengartikan cinta itu apa. Meminjam istilah sang novelis terkenal dari
Yogyakarta Endik Koeswoyo, “CINTA IS ANU”. Memang benar Cinta adalah
ANU..??, masih dalam tanda tanya, tugas kita untuk mengisi atau
mendefiniskan tanda tanya tersebut, terserah dari sudut pandang mana,
kembali kepada diri masing-masing. Yang jelas cinta itu sesuatu yang
tidak terdefinisi, susah diungkapkan dengan kata-kata. Itu saja,
gampangkan, atau kata si Neng, “CINTA IS OLONGOH”..hadeww..haha..ada-ada
aja...
18 Maret 2011