Sabtu, 16 Desember 2017

Perempuan Yang Membenci Malam

Saat cawan-cawan menunggu
anggukannya sebelum berlalu
cawan yang berisi dengus mampus
dari paru-paru yang aus
lalu merenda waktu
menunggu fajar yang terlalu payah
untuk meluruhkan setiap borok
dilabuhtitipkan pada gelombang
biar menghantam kapal-kapal
membawa para awak yang gagah melangkah
cuma memiliki moncong pistol
tanpa pengharapan apalagi cinta

mengemas bau malam
berceceran di kolong ranjang
lalu menebarkannya di sepanjang jalan pulang
di tempat mana ia harus melaporkan
berapa takar keringat yang keluar
berapa janji yang akan terulang dan diulangi
dari mulut para pelaut-pelaut sepi
yang mentah menghadapi hari-hari

Ahh, perempuan yang membenci malam
takut mendamba cinta
yang akan membuat hatinya berdesir
seperti pasir-pasir di pesisir

Pasar Kembang, 19082001






0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Ad

business

technology

Copyright © 2012. Celoteh Kopi - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz